Pengusaha Ala Lebah vs Nyamuk
Lebah menghasilkan madu yang
punya sejuta manfaat. Sebaliknya, nyamuk sering menjadi permasalahan, misalnya
penyakit demam berdarah.
1. Konsep Saling Menguntungkan
Lebah mencari bahan untuk kebutuhan
hidupnya, yaitu madu. Lebah hanya akan datang pada bunga-bunga terbaik untuk
mengambil sari madunya. Di balik itu, saat mencari madu, lebah tak hanya
mengambil manfaat, lebah juga memberikan manfaat untuk persebaran benih
tumbuhan. Ia acap kali membawa bibit bunga sehingga tumbuh tersebar mengikuti
jalur ke mana lebah terbang.
Jika analogikan sebagai
pengusaha, konsep lebah dikenal sebagai simbiosis mutualisme, atau hubungan
saling menguntungkan. Pengusaha seperti ini akan mendapatkan kepercayaan dengan
tidak hanya mencapai keuntungan pribadi, namun juga memaksimalkan keuntungan
pelanggan. Hal ini akan membuat hubungan bertahan lama.
Berbeda dengan nyamuk yang datang
hanya untuk mengisap darah sebanyak mungkin. Pengusaha seperti ini hanya
mencari keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan sekelilingnya.
Entah pelanggan puas atau tidak, yang penting keuntungan sudah di tangan. Hal
ini akan mengundang ketidakpercayaan yang berujung pada berakhirnya hubungan.
2. Konsep Networking
Saat lebah bertemu dengan bunga
yang banyak sari madunya, lebah tak akan langsung mengisapnya. Lebah pencari
ini akan kembali ke sarang mereka terlebih dahulu dan kemudian memberitahukan
kepada kawanannya. Setelah itu, barulah mereka bahu-membahu kembali ke lokasi pusat
bunga tersebut untuk mengambil sari madu bersama-sama. Tak ada nilai ketamakan
yang menggoda lebah untuk menikmati madunya sendiri.
Pengusaha seperti ini tentunya
menjanjikan kekuatan kebersamaan yang kuatnya luar biasa. Adanya informasi yang
menguntungkan tak dikonsumsi sendiri, melainkan dibagi-bagi demi kebaikan
bersama. Hasilnya, usaha bisa saling topang dan saling dukung demi kemajuan
bersama.
Berbeda dengan nyamuk yang segera
memangsa korban setelah tahu di mana lokasinya. Memang ada beberapa nyamuk yang
datang bergerombol, tapi seolah semua sama rakusnya. Isap darah di mana-mana.
Pengusaha seperti ini akan terpuruk ditelan ketamakannya. Seperti nyamuk, saat
bahaya mengancam, ia sering tak waspada karena saking rakusnya. Nasib seperti
itulah yang sering terjadi pada pengusaha yang tak tahu etika demi memuaskan
nafsunya sendiri.
3. Konsep Jangka Panjang
Sarang lebah merupakan struktur
yang luar biasa sempurna. Bahkan kuman pun tak bisa masuk sehingga madu yang
ada di dalamnya bisa bertahan lama. Sarang yang dibangun sudah sangat
terencana. Pengusaha seperti ini membangun fondasi yang kokoh sehingga mampu
bertahan lama menghadapi tantangan yang ada.
Nyamuk hinggap di mana dia suka.
Tanpa persiapan apa pun, jika ada bahaya, nyamuk hanya tinggal menunggu
ajalnya. Parahnya, karena nyamuk saking tamaknya, sering terbebani oleh darah
yang diisapnya. Pengusaha seperti ini tanpa perencanaan dan tanpa pemikiran
jangka panjang, sudah pasti akan rapuh saat tantangan datang mengujinya.
4. Konsep Multimanfaat
Lebah diciptakan sebagai mahkluk
yang memiliki sejuta manfaat. Mulai dari madu di sarangnya, kemampuannya
menyebarkan benih tanaman, hingga sengatannya yang mampu menjadi obat penyembuh
penyakit tertentu. Pengusaha seperti ini akan membawakan manfaat kebaikan dan
keberkahan bagi setiap orang yang berbisnis dengannya.
Berbeda dengan nyamuk dengan
kerakusannya. Pengusaha seperti ini hanya inign memetik manfaat bagi dirinya
sendiri. Pengusaha seperti ini bisa meraih kesuksesan, namun tak kan lama.
Sebab, orang tak akan nyaman berdekatan dan berbisnis dengannya.
No comments:
Post a Comment