“Jika pertemuan Pria dan Wanita
selalu memunculkan konflik, mengapa mereka masih saja tertarik hidup bersama?”
Bab 1: Cocok Nggak Cocok
“Pernikahan bukanlah mencari
orang yang cocok, melainkan saling menjadi orang yang cocok bagi pasangannya.”
Betapa bodohnya mereka kalau
selama menjalin hubungan (apalagi yang sudah menikah puluhan tahun) baru
mengetahui bahwa ternyata ada perbedaan yang sangat besar yang sulit disatukan.
Alasan “tidak cocok” juga membuktikan ketidakmampuan mereka atau ketidakmampuan
mereka untuk mengelola perbedaan yang ada. Berhentilah mengkambinghitamkan perbedaan.
Andalah yang menentukan masa depan pernikahan Anda.
Bab 2: Adu Nasib
“Takdir pernikahan adalah
kebahagiaan sejati. Apakah semua orang akan mencapainya? Tergantung apa yang
mereka lakukan dalam pernikahan.”
Keharmonisan sebuah hubungan
(termasuk pernikahan) adalah murni inisiatif, kerja keras, dan kedewasaan kedua
belah pihak. Keharmonisan tidak datang begitu saja hanya karena orang shio
anjing menikah dengan orang shio kerbau. Keharmonisan adalah murni hasil usaha
2 orang yang ditentukan oleh faktor internal, yaitu diri mereka sendiri. Bukan
ditentukan oleh faktor-faktor eksternal seperti horoskop dan sebagainya. Jika
takdir kebahagiaan pernikahan berada di tangan Anda dan pasangan Anda sendiri,
mengapa Anda harus menyerahkannya pada sesuatu yang lain?
Bab 3: Perfect Soul Mate
“Di dunia tidak ada yang
benar-benar sempurna. Kesempurnaan hanya ada di dalam pikiran kita.”
Pernikahan berbicara mengenai
penerimaan. Menerima ketidaksempurnaan pasangan kita. Menerima sisi-sisi
gelapnya. Menerima segala sesuatu yang memupuskan harapan kita. Dan berbahagia
di dalam semua ketidaksempurnaan itu. Ketika Anda dan pasangan Anda mampu
melakukan semua ini, maka saat itulah Anda menemukan sebuah pernikahan yang
sempurna.
Bab 4: Buka-Bukaan
“Kadangkala ada hal yang tidak
bisa diubah kecuali dengan penerimaan”
Sadarkah Anda bahwa ada banyak
orang yang lebih suka hidup dalam kebohongan, memakai topeng berwajah gembira
padahal dibaliknya menyimpan sejuta bau busuk? Terkadang kita lebih suka ditipu
daripada melihat kebenaran yang menyakitkan. Padahal tidak ada jalan kita, jika
Anda ingin pernikahan Anda kokoh, Anda harus siap melihat “borok” pasangan
Anda. Anda harus siap melihat bagian-bagian buruk dari pasangan Anda. Ujian
kedewasaan tertinggi dalam pernikahan adalah penerimaan. Jika Anda merasa tidak
siap dengan kemungkinan-kemungkinan terburuk, maka Anda perlu berpikir ulang
untuk menikah.
Bab 5: Beda Yang Indah
“Sebuah komposisi musik yang
indah dibentuk dari berbagai alat musik yang berbeda, bukan oleh sekumpulan
alat yang sama.”
Dalam menyikapi perbedaan,
setidaknya ada 4 alternatif yang bisa Anda lakukan bersama: Mengeliminasi,
Berkompromi, Kombinasi, dan Toleransi.
Bab 6: Kuncinya Di Sini
“Tidak ada orang sulit di dunia
ini, yang ada adalah orang yang belum kita pahami”
Kunci dari sebuah pernikahan yang
harmonis adalah saling memahami. Bukan hanya memahami keunikan masing-masing,
melainkan juga memahami perbedaan yang bisa muncul akibat keunikan-keunikan
tersebut.
Bab 7: Beda Kuliner
“Pria itu seperti wafel dan
wanita itu seperti spagethi”
Otak pria itu sepert wafel.
Terbagi atas kotak-kotak ruang. Setiap topik memiliki ruangnya masing-masing.
Otak wanita diibaratkan seperti bakmi. Semuanya saling sambung-menyambung dan
berhubungan. Itu sebabnya tidak mengherankan apabila wanita bisa memulai topik
pembicaraan mengenai motor dan mengakhiri obrolannya dengan topik mengenai
sepatu high heels.
Bab 8: Bla... Bla… Bla…
“Fokusnya bukanlah Anda, tetapi
pasangan Anda!”
.Pria memiliki jatah 7000 kata
yang harus dihabiskan dalam sehari. Sedangkan wanita? Mereka juga memiliki
jatah 7000 kata, dikalikan 3!
Bab 9: Feeling vs Logic
“Kedewasaan yang sesungguhnya
adalah memiliki perasaan yang sudah dipikirkan dan memiliki pikiran yang sudah
dirasakan”
Pria mengatasi
stress/krisis/masalah dengan berfokus pada menemukan solusinya, sedangkan
wanita mengatasi stress/krisis/masalah dengan menggunakan hubungan yang
melibatkan unsur emosi.
Bab 10: Saatnya Peka
“Apa yang terbaik menurut Anda
belum tentu yang terbaik menurut orang lain”
Wanita bukan hanya menyelesaikan
stress dengan berbicara, lebih jauh dari itu, mereka menyelesaikan stress
melalui hubungan. Ketika pria dalam kondisi sangat tertekan, maka semua otak
mereka yang berhubungan dengan hubungan dan perasaan akan terputus. Pria akan menjadi
sangat fokus pada pikiran mereka untuk mencari solusi.
Bab 11: One Track
“Ketika seorang pria sedang
fokus, ia akan mengelimininasi sekitarnya”
Ketika pria sedang fokus pada
sesuatu, entah ia sedang melihat sesuatu, mendengar sesuatu, atau melakukan sesuatu,
maka pria akan cenderung menjadi tidak aware
dengan hal lain. Berbeda dengan wanita yang sering disebut sebagai makhluk multitrack.
Bab 12: Triple X
“Anda tidak bisa mencegah burung
terbang di atas kepala, tetapi Anda bisa mencegah mereka bersarang di kepala
Anda.”
Pria akan memikirkan mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan seks dan porno sebanyak 240 kali sehari.
Artinya, rata-rata 6 menit sekali pria cenderung berpikir jorok. Pria mampu
memisahkan urusan cinta dan seks. Sedangkan wanita justru membutuhkan cinta
untuk membuatnya bergairah secara seksual.
Bab 13: Ikan Ketemu Air
“Hal yang paling Anda anggap
remeh bisa menjadi hal terpenting bagi orang lain”
Pria cenderung lebih mudah
belajar mengemudi karena untuk mengemudi mobil dan parker sangat diperlukan
kemampuan spasial serta koordinasi tangan dan kaki yang baik. Banyak orang
maklum ketika sebuah mobil terlihat “ngaco” karena pengemudinya adalah wanita.
Bab 14: Rabun Dekat
“Tidak ada yang salah dengan
pasangan Anda, mereka hanyalah berbeda dari Anda.”
Wanita memiliki jangkauan
pandangan yang luasnya hampir 180 derajat! Alasan ini pula yang membuat wanita
jarang tertangkap basah sedang melirik pria ganteng yang duduk di sebelahnya.
Dan pria, sering menjadi korban tertangkap basah sedang memandangi wanita seksi
sampai gerakan kepalanya mengikuti kemanapun wanita itu melangkah. Baik pria
maupun wanita sebenarnya memiliki persentase yang sama dalam hal
“lirik-melirik”.
Bab 15: Ujian Cinta
“Ketika Anda kehilangan rasa
percaya, sesungguhnya Anda sedang kehilangan cinta”
Kebiasaan menguji pasangan
memiliki dampak yang tidak baik. Menguji adalah indikasi tidak adanya trust dalam sebuah hubungan. Menguji
adalah tindakan memaksakan harapan dan tidak bisa menerima bagian tertentu
pasangan kita. Menguji adalah bukti ketidakdewasaan dan bukti bahwa ada sesuatu
yang bermasalah dalam emosi Anda.
Bab 16: Periode Perang
“Salah satu anugerah Tuhan
terbesar kepaad manusia adalah: kemampuan untuk memilih dan menentukan
perilakunya sendiri.”
Datang bulan adalah salah satu
keluhan terbesar baik oleh kaum pria maupun oleh wanita itu sendiri. Pertama,
gara-gara wanita datang bulan, mereka jadi tidak bisa berhubungan seks setiap
saat. Kedua, ketika datang bulan, pria sering menjadi sasaran kemarahan wanita
untuk alasan-alasan yang terkadang sama sekali tidak jelas.
Bab 17: Shopping Time!
“Wanita tidak pernah membutuhkan
alasan dan tujuan untuk berbelanja. Mereka melakukannya karena mereka wanita!”
Perhatikan ketika para wanita
sibuk berbelanja, jika mereka bersama pasangannya, mungkin Anda akan melihat
ada wajah-wajah lesu yang menghiasi wajah pasangannya. Kepala mereka akan mulai
berat dan mengantuk jika diajak masuk ke dalam department store lebih dari 20 menit.
Bab 18: Sang Kompetitor
“Ketika pria tidak mau kalah, ia
bukan mirip anak kecil. Anak kecillah yang mirip pria…”
Para wanita, pernahkah Anda
melihat para pria begitu ngotot tidak mau kalah untuk sesuatu yang sangat
konyol? Misalnya, mereka bertengkar hanya karena kalah main game.
Bab 19: Barter Gen
“Definisi tidak maksimal adalah
melakukan, berfungsi atau menjadi sesuatu yang bukan seharusnya”
Pernakah Anda bertanya-tanya
mengapa ada wanita yang begitu perkasa, dominan, dan seolah-olah lebih ahli
melakukan pekerjaan pria daripada sang pria itu sendiri. Dan sebaliknya, ada
juga pria-pria yang begitu feminism, perasaannya sangat halus, dan bahkan kadangkala
menggemari beberapa kegiatan favorit wanita seperti ngerumpi, shopping, dan
sebagainya.
Bab 20: Konflik Positif
“Konflik menunjukkan kelemahan
kita masing-masing. Apakah kita akan menjadi semakin baik atau semakin rusak,
tergantung kita sendiri”
Pasangan yang gagal memandang
konflik sebagai masalah, sebuah ajang pertarungan, dan tidak belajar dari
konflik yang mereka alami. Pasangan yang dewasa memandang konflik sebagai
sesuatu yang wajar, dan sebagai sarana untuk menunjukkan titik-titik yang perlu
dikembangkan.
Bab 21: Bunuh Diri Ah…
“Cinta bukanlah berapa banyak
kebahagiaan yang Anda kumpulkan, melainkan berapa banyak kebahagiaan yang sudah
Anda berikan”
Pernahkah Anda menahan diri tidak
marah pada pasangan Anda yang sedang datang bulan dan mengomeli Anda tanpa
alasan? Jika Anda menjawab pernah, Anda tentu mengerti apa yang kami maksud
dengan kata “bunuh diri”.
“Bagaimana mungkin hidup bersama
selamanya dengan orang yang jelas-jelas berbeda dengan kita?”
Penasaran dengan isi bukunya?
Silahkan cari di toko buku terdekat yah…

No comments:
Post a Comment